Laman

Berlindung berhijab

0 komentar


Engkau berbuat baik pada orang yang berbaik, lalu menasehati dengan akhlak dan perilaku, ketika berkumpul kusempatkan untuk memberikan motivasi untuk senantiasa menjaga hijab. Sebab mahkota berharga bagi perempuan adalah melindungi dirinya. Keterangannya sudah ada dalam kitab rujukan umat muslim, katanya memakainya adalah pilihan, memang betul sebab segalanya akan ditanyakan oleh penciptamu, 

Penyucian Jiwa

0 komentar



(QS. 4 : 29~33)

  Ucapan Lafadz dzikir 



Fajar Menyingsing

0 komentar

Apa yang kita lakukan di saat bangun tidur di waktu fajar menyingsing, apakah langsung ke dapur untuk mengisi perut yang kosong, menghabiskan berada di depan televisi, mencari berita yang lagi hits, atau menyibukkan diri dengan tilawatil Quran. 



Dua waktu yang sulit bagi kita untuk beribadah yakni, subuh dan isya jika mampu ke duanya dapat menjadi tolok ukur kebaikan iman seseorang. 
"Demi Fajar." 
Yang Allah sebutkan dalam kitabNya pada ayat pertama menandakan pentingnya waktu ini. 


Di sini permulaan aktivitas yang sebelumnya terpakai untuk beristirahat sebab beragam kegiatan.

"Dan di antara (kebesaran)~Nya ialah tidurmu pada waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari dari karunia~Nya. Sungguh, pada yang demikian itu benar~benar terdapat tanda~tanda bagi kaum yang mendengarkan." (QS. Ar~Rum : 23) 

Hayya, akhwati wa ikhwan bersama meraih berkah lalu meraup kebahagiaan. 

Remaja Mau dibawa Kemana?

0 komentar


Pernah berpikir untuk membimbing seseorang ke jalan yang di ajarkan Rosul? Ketika rasa untuk berbagi timbul maka keinginan muncul untuk mengajak, di usia yang katanya masih muda belia masih nyari jati diri (kenal dalam). Di sini peran yang "pengalaman" mendidik untuk melanjutkan ajaran, sebab dari kitalah yang akan "memimpin" suatu hari nanti. Hikmah dari berpegang teguh kata "menyambung silaturahim"


Ketika berhadapan dengan ragam karakter akan paham kalau cara menyampaikan nasihat ke fulan harusnya seperti ini, juga si fulanah pun berbeda. Sebagaimana Rosul berinteraksi juga berbahasa sesuai dengan tabiat orang tersebut. Ada kata "Wasath" yang terkandung dalam surah Al~Qasas : 77 yakni tidak melupakan bagiannya di dunia, tidak berbuat kerusakan tetapi berbaik kepada orang lain, dan mencari pahala untuk akhirat

Tentunya dari keterangan ayat tersebut hanya bisa didapat manakala bermajelis bersama orang-orang shalih yang senantiasa mengingatkan di bagian ini kesalahanmu dan mestinya seperti ini, hasilnya mampu tumbuh kembang baik. temanmu adalah agamamu juga masa depanmu. 

Rabb

0 komentar


Melihat keagungan sang Pencipta dan dzikir sebagai bentuk bukti bahwa ia mengawasi tiap para hambaNya, Fabiayyi "ala irobbikuma tukadziibaan

Fikri

0 komentar



Sebuah hadits yakni "Barangsiapa yang menunjukkan kebaikan pada seseorang, maka baginya pahala seperti pahala yang mengerjakan tanpa mengurangi pahala orang tersebut. 



Bincang dan Bedah Buku

0 komentar


Dalam kegiatan ini saya dan penulis berbincang mengenai buku Para Abdullah di sekitar Rasulullah yang dalam literatur keislaman ada seratus nama para sahabat yang sama. sebut saja Abdullah bin Mas'ud, Abdullah bin Rawahah, Abdullah bin Atik dan Abdullah bin Abu Bakar yang merupakan nama yang disukai oleh Allah yang jika diterjemahkan "hamba Allah" 


Dalam kegiatan ini diikuti oleh beberapa penulis dari komunitas yang berbeda, sebab tempatnya dipelataran masjid bentuk bincangnya dibuat santai atau dialog yang berisi pemaparan isi buku, sesi tanya jawab, kuis lalu pembagian buku. 

peserta pada sesi tanya jawab

Tebar Salam

0 komentar

Buku

0 komentar

Arab Lughoh

0 komentar


Dari seluruh rangkaian dzikir, kitab ulama dan doa-doa semuanya memakai bahasa Arab, termasuk kitab yang menjadi rujukan umat islam yaitu Al-Qur'an.


"Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Qur'an dengan berbahasa Arab." (QS. Yusuf : 2)

Pernah berpikir bagaimana caranya memahami kosakata yang asing yang hanya menampilkan tulisannya saja? Sejauh mana dapat mengetahui arti tanpa ada terjemahannya? lalu dampak yang ditimbulkan akan menjadi apa? 

Ironi memang, tatkala membaca maupun mendengar namun tak tahu apa maknanya, bagai tersesat tak tahu kemana arah yang lurus. Analogikan saja dengan gadget yang baru dibeli, tanpa ada buku panduan apakah mampu mengoperasikan secara optimal?  kalaupun ia bisa, paling hanya sekian persen yang mampu untuk dilakukan, selebihnya akan ada kesalahan, sama halnya dengan pedoman hidup beragama. 

Menurut Imam Syaf'i Rahimahullah berkata :

"Kandungan Al-Qur'an tidak mungkin diketahui oleh orang yang tidak memahami kekayaan dan keluasan makna yang terdapat dalam bahasa Arab." Lalu muncul pertanyaan, bahwa ini hanya bisa dipahami andaikata kaedah kebahasaan yang dipergunakan Al-Qur'an. 

Ibnu Taimiyah pun berkata bahwa suatu amalan yang tidak akan sempurna kecuali harus dengan mengerjakan amalan tertentu, maka amalan tertentu itu hukumnya menjadi wajib pula yaitu bahasa Arab. 

Contohnya :
Shalat tidak sah tanpa berwudhu, maka wudhupun menjadi wajib. 

Alangkah senangnya tatkala mampu menambah perbendarahaan hingga bercakap langsung dengan dengan penutur lalu dapat ilmu baru. Ikhtiarnya yaitu qomusun wa Mudarisatu menjadi sarana untuk menambah pemahaman keislaman. 

Menjaga Qolbu Untuk Muslimah

0 komentar


Tanaman butuh siraman seperti itu juga qolbu, sekuat apapun tanaman atau pohon tersebut, tidak akan pernah lepas dari ketergantungan air. Siraman terebut akan menjadi energi baru lalu dari energi tersebut pohon mengokohkan pijakan akar, meninggikan batang, memperbanyak cabang, menumbuhkan daun, dan hasilnya buah. Bagi orang-orang yang yakin ia seperti ladang yang harus dirawat dengan dzikir, hingga menjadi hijau segar dan akhirnya akan terus beriltizam.  

Rasulullah juga berkata perumpaan orang yang berdzikir kepada Rabbnya dan yang tidak seumpama orang hidup dan orang yang mati, tidak heran jika mendalami dan belajar tentang para sahabiyah yang mujahadahnya akan agama ini, banyak ditemui kekaguman, lalu munculnya keinginan dalam pribadi agar ingin seperti mereka. 

Ada sebuah syair 
Bukanlah semua perkara seseorang itu mudah seluruhnya
Hanya saja perkara itu ada yang mudah dan ada yang sulit
Berapa banyak mata menjadi sejuk karena kesedihan
Mentari yang begitu terik memanaskan mata
Mengapa mencari ketentraman di negeri melelahkan
Merugilah orang yang mencari sesuatu yang tak tercapai

"Agama ini kokoh dan kuat, masuklah dengan lunak dan jangan sampai timbul kejenuhan dalam beribadah kepada Rabbmu." (Al-Baihaqi)

Berada dalam jalan yang lurus memang butuh pengorbanan, tarbiyah rohani juga jasadiyah adalah jalur yang baik untuk keistiqomahan, termasuk berkumpul dengan para orang sholehpun salah satu asbab agar hasil mendidik terihat. 

"Fatasalullaha kamaalyaqiini watsabaata fiiddiin lanaa walikaffaatilmuslimin..."

"Allahummahdinii fiiman hadait wa ihdinii liahsaniil akhlaq.." 

Pakaian Cerminan Dirimu

0 komentar


Apakah tiap pakaian yang dikenakan menandakan seseorang itulah dirinya? yang menentukan sikapnya, perbuatan dan perkataannya. Di sisi Rabbmu yang ia lihat adalah pakaian taqwa, yang jika seseorang tanamkan dalam dirinya, keberkahan dan keistiqomahan senantiasa bersama dalam dirinya. 

Jika kiranya Fatimah terkenal sebagai anak Rasul yang notabene dalam kalangan terjamin, toh juga ia melakukan beberapa kesalahan yang kemudian dengan ketakwaannya ia kembali mentarbiyahi dirinya, lalu Aisyah yang dekat dengannya pun saling memberi dan menasehati. Sebaik-baik keluarga adalah baginda Rasulullah yang didalamnya ditanamkan cinta, suri tauladan bagi umat islam. 
  

Syar"i

0 komentar

Dawaa

0 komentar

Khudro

0 komentar

Hujurah Kreasi

0 komentar





Melihat ragam warna buat segar

#Kreasi

Aisyah (Sirah Diary)

0 komentar


Berbicara tentang perempuan akan menemukan sisi kelembutan dan hasil kreasi di atas berhubungan dengan Syair Sayyid Qutub 

"Hari ini tampak sebagian atau seluruhnya apa yang nampak itu tidaklah aku perkenankan." 


Karakteristik Tujuh Golongan Orang Beruntung

0 komentar



Mendambakan berbuat amalan dengan limpahan berkah, kukira ini efek dari Ramadhan yang telah terlewati karena esensi dari bulan tersebut melatih fisik juga rohani. 

Dikatakan fisik hanya diwajibkan sahur maupun buka pada waktu tertentu, yang kalau dalam bulan lain bebas. Termasuk latihan juga tingkatan ibadaUuh semisal sholat sunnah, dzikir hingga puluhan kali, wudhu sekian kali. Adapun Rohani melatih kesabaran, melembutkan hati, dan berprasangka baik. Hasilnya, terlihat dalam bulan syawal ini. 

Kutipan surah Al~mukminun ayat 1~11 tentang tujuh golongan orang yang beruntung, dan beri ganjaran surga firdaus. Setiap amalan yang dilakukan maka Allah memberi balasan yang sesuai dengan ikhtiar hambanya

Muruah

0 komentar


Muruah dijaga akhwat fillah, jika kedua bagian bawah ini mampu InsyaAllah amalan lain lebih mudah, sebab ia bagian dari ketakwan, para muslimah di manapun semoga saling menasehati jadi ajang penguatan iman, Aqidah yang menyatukan InsyaAllah 

#OnlyforMmuslimah 

Pakaian Muslimah Syar'i

0 komentar



Betapa bahagia apabila jelajah kuliner bersama orang terkasih, serasa tidak bosan dan tak tidak jenuh, ada yang ditemani untuk bercengkrama. Ambil gambar di atas itu bersama mama, hanya berdua ke sana, sehabis belanja keperluan ruamah tangga. Makan lahap sebab yang sajikan memang terdaftar kebersihan dan kehalalannya. Di suruh pesan beberapa menu untuk tumbuh sehat, yang bayar tentu mama, kan anak sendiri yang lahirin. 




Yang sebelumnya menuju mencari beberapa pakaian muslimah untuk dikenakan, rata-rata yang ditampilkan memiliki bahan yang baik dan tebal. Serasa nyaman dan terlindungi, mama sendiri juga mencari, gambarnya :


Hasil dialog bareng di antara beberapa pilihan, bagiku tak ada yang membahagiakan apabila orang yang melahirkan kita ke dunia, memiliki kesaamaan dan mau bersama berjalan untuk mengenal Rabbnya. Sebab tugas sebagai ibu dan anak akan dimintai pertanggung jawabannya kelak di akhirat, 

Hari Idul Fitri

0 komentar

Jumat, 17 Juli 2015 

Pagi menuju sholat eid dengan hadiah pakaian dari mama yang malam sebelumnya di belikan lalu esoknya dikenakan. Sewaktu dengar beliau bilang Salsabila (nama tempatnya) yang kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indo artinya Mata Air di Surga. Pas dengan posisi job juga kebiasaan untuk berwudhu, yang jika sering dilakukan akan jadi Nur di akhirat nanti. 

30 Ramadhan 1436 H

Gambar awan di atas diambil sewaktu shalat dimulai dan ini sesuai dengan ayat : 

"Allah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayamam di atas 'Arsy.... (QS. Ar-Ra'd : 2) 

Ikhtiar Al-Qur'an & Hadits

0 komentar


Warna-warni dari beberapa kutipan dalam Al-Quran dan Hadits yang kupilih dan kumasukkan ke dalam diaryku. setiap orang dapat membuat seperti ini, yang tujuannya sudah jelas untuk mengingat hingga tetap tersimpan dalam memori. Jika sudah terbiasa melakukan atau membuat seperti ini, hanya dalam beberapa bulan saja insyAllah hafalan tetap terjaga, 

Tidak kucantumkan nomor surah maupun ayatnya untuk melatih kemampuan mengigat (boleh menaruh juga). Ingat, bahwa niat untuk melakukan ini bukan sekadar hiasan samata, tetapi ini adalah ikhtiar. 

Selama proses pembuatan, berbagai buku-buku islam, Al-Qur'an juga buku hadits yang kujadikan referensi, lama pengerjaannya untuk awal bisa makan beberapa jam, tergantung kecepatan saja, mari-mari di coba. 


Menyambung dari tulisan di atas di waktu yang istirahat disegarkan dengan warna-warni tampilan, saya take beberapa kali. Tiap buah kreasi yang dibuat lalu disebarkan kepada sesama muslim yang mana kita ketahu amalan yang tidak habis ada tiga ilmu yang bermanfaat, amal jariyah dan doa anak yang sholeh, semua ini dilakukan demi cinta hamba ke Rabbnya, 

#Mahabbah#3Syawal#Hijri#Warna#Kreasi#Muslimah 






Bahagia

0 komentar


 (Gaya masing-masing/2012)


Spend quality time with your friend and do something unexpected things then they see the real of you, it's bravery. 

Kenapa harus menutupi siapa dirimu sementara mereka yang menemani hari-hari bersamamu sepanjang belajar bersama. Kami mengajar dalam hal kebaikan,siapa yang sulit, itu yang dibantu lalu dinasehati sesuai dengan adab islam menasehati jika ia memintanya (bab adab) dan yang senang ikut merasakan kebahagiaan. 

Waktu itu habis presentasi hasil makalah dihadapan kelas dan berjalan cukup lancar, Umumnya jika ditunjuk sebagai pembicara ada rasa takut salah berucap atau materi yang kurang tepat. aku sendiri apa yang ada dipikiranku dan yang tak kuketahui itu yang kubahas lalu bersama mencari hasil terbaik. 

Jangan sampai panjangnya sebuah diskusi berakibat "debat kusir" yang ujuk-ujuk saling "ini yang salah" "ini yang betul" tanpa tahu apa landasaan "salah betul" Sama menghukumi sebuah kejadian, hanya dengan melihat sekilas lalu berkesimpulan cepat. alih-alih mau cepat kelar atau bosan, entahlah! Sisi baik dari saling bertukar pikir adalah melatih kemampuan verbal atau kefasihan berbicara, Alhamdulillah jika yang diutarakan diaplikasikan juga, lengkap deh!!!

Perihal Foto di atas :D 
Ada beberapa gambar yang ditake, entah berapa yang kutahu saat itu kami cukup bersenang-senang apalagi saat itu lagi ramai taking picture. 

Some years have left, memories put in my mind with my pray sent all of you. 

Aisyah di Malam Ramadhan "Takbiran"

0 komentar

Malam takbiran bersahutan di bulan berkah. hampir sebulan menghabiskan kesempatan untuk beribadah kepada Allah, berbagai ujian untuk meningkatkan ketakwaan menghampiri, adapun rasa yang tersakiti sebab lisan orang tentu menyesakkan insan yang mendengarkannya, akhlak yang berusaha untuk ditingkatkan tatkala melihat ada yang lalai dan sengaja tak menjalankan, telinga yang dipakai untuk diperdengarkan ayat suci Al-Qur'an diulang berkali-kali agar terbiasa melatih pendengaran. 

Dikala ingin melakukan kebaikan ada saja berbagai halangan, keluh dari mulut ada yang keluar disebabkan letih walau memang fitrah manusia seperti itu, inginkan tak ada padahal bukan malaikat yang hanya tercipta dari tanah, Itulah mungkin hikmah dari orang berkulit tak putih maupun tak hitam.   

Kuhabiskan malam mendengar sahutan takbiran dari rumah Tuhanku, suara dewasa bercampur remaja. menandakan islam begitu indah tak memarginalkan, malah bergandeng sua. 

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaaha Illallah Huwallahu Akbar, Allahu Akbar wa lillaahilham. 

Saya menghabiskan jariku di tuts untuk merangkai kegiatan tarawih dan witir, agar menjadi penyemangat bagi yang lain. 


Dalam tulisan Bulan Kesholehan yang mengangkat tema yang sama untuk bercermin dari masa silam menjadi pelajaran berikutnya. 

#Allah#Ramadhan#Rangkaian#Syawal#Peristiwa#Ujian#Iman#Islam#Istiqomah#IdulFitri#Hilal
#Bulan#Muhammad#Malam#Ihsan#Tarawih#Witir#Masjid#Adik#Airmata#Hujan#Mukenah#Kerudung#Arab#Warna

Harap Syifa dari Ramadhan

0 komentar

Penyakit menghampiri beberapa hari, untuk membuat shaum tetap iltizam dengan makan dan minum menambah energi untuk beribadah. Hingga malam ini masih belum pulih normal, dengan lantunan ayat melalui lisan maupun batin mampu memberikan spirit ibadah kestiqomahan. 


"Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian." (QS. Al-Isra : 82)

Ya Robbi berilah hari-hari yang ahsan bagi diri ini
Melewati Ramadhan seakan kehilangan sesuatu yang berharga
Iman dan takwa dijadikan penguat 
lalu kuingin ridhoMu sebagai rahmat 
Meraih tempat tertinggi yakni Jannah 

Masak Sederhana

0 komentar

Buatan Makan Pribadi

Kadang kau harus memberikan yang terbaik bagi keluargamu juga pribadimu, Maha Suci Allah menurunkan berbagai nikmat yang telah dikaruniakan bagi bagi para hambanya yang bersyukur. buat seperti ini mudah hanya perlu beberapa bahan yang umum didapatkan di pasar maupun warung yang terdekat. 

Dilihat dari tampilannya itu Mie, Nasi, telur yang dicacah, kentang, tempe, sambel, ini hanya membutuhkan keahlian untuk menata.

Silakan di coba di rumah masing-masing untuk berbuka saat imsak.   

Ucapan Hari Idul Fitri 1 Syawal 1436 H

0 komentar



Ucapan jika selesai berpuasa Ramadhan yaitu "Taqaballahu minna wamingkum" menandakan lahirnya sifat kesholehan dalam pribadi maupun umat islam pada umumnya. 


Lalu lanjut dengan puasa syawal sebanyak tujuh hari, berkenan dengan perempuan yang berhalangan maka mengganti sebanyak yang ditinggalkan. 

"Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain." (QS. Al-Baqarah : 185)




Nisa Iktikaf

0 komentar

  25 Ramadhan 1436 H 

Kami bertiga tidak sengaja bertemu di Masjid Raya, malah saat itu saya mengamati Mirdah (tengah) mengingatkan tentang "Amuz"  yang saat itu lagi membaca sirah para ulama islam. 

Sementara di ujung bernama Aan yang baru kenal juga. 

Kedatangan ke masjid untuk beriktikaf dengan tujuan mencari malam lailatul Qadar di malam yang ganjil yang menurut Al-Quran surah Al-Qadr 1-5 malam yang baik dari seribu bulan, turunnya para malaikat termasuk Jibril yang mengurus segala urusan, 

Jumlah tarawih dan witir sebanyak dua puluh tiga rakaat yang kemudian di pertengahan malam lebih dilanjut shalat tahajjud delapan rakaat.

Di sela waktu tersebut kuhabiskan dengan membaca Al~Quran (terjemahan), berdzikir juga bercengkrama dengan Mirdah dan Aan. 

Alternatif Melawan Hawa Nafsu

0 komentar

Rasulullah berkata perang sulit bagi muslim adalah melawan hawa nafsu ini terucap setelah terjadi konfrontasi pihak quraisy dan muslim yang disebut dengan perang badr. 

"Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi." (QS. Al-Baqarah :74)

Alternatif dalam menekan sifat tersebut dengan berlandaskan firmanNya

"Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al-Qur'an dibacakan kepada mereka, mereka tersungkur atas muka mereka sambil bersujud. Dan mereka berkata, "Mahasuci Tuhan kami, sesungguhnya janji Tuhan Kami asti dipernuhi.Dan mereka menyungkkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu." (QS.AL-Isra : 107-109)

Tentu dengan keimanan yang tulus hingga membuahkan kelembuatan hati di jawab oleh baginda Rasul  

"Dan sesungguhnya di dalam jasad itu terdapat segumpal daging, apabila ia baik, maka baiklah seluruh jasadnya. Dan apabila ia rusak, maka rusak pulalah seluruh jasad itu. Ketahuilah, ia adalah hati," (HR. Bukhari dan Muslim)

Tulisan di atas kembali menjawab dari tulisan Mutiara yang hilang


Menikmati Hidayah

0 komentar

Andai kiranya ibumu tidak seperti Abu Bakar minimal ia mampu seperti Abu Thalib

Awalnya mendengar membingungkan, mereka siapa? tanyaku kepada murobbiyah mengajarkan islam padaku. Dijelaskanlah siapa seluk beluk dan maksud dari kalimat itu, bahwa Abu Bakar sahabat sekaligus mertua Rasul yang turut serta menyampaikan ajaranNya, sementara Abu Thalib paman yang membela Rasul. 

Hidayah? 
Tak dapat diucapkan tapi dirasakan dan hanya diberi pada orang yang dikehendaki Allah, bekennya itu spesial. Makin menyenangkan tatkala mendengarkan sebuah hadist :

"Sesungguhnya perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk seperti penjual minyak wangi dan pandai besi, Bagi penjual minyak wangi, boleh jadi ia menyengatmu atau engkau membeli darinya. Mungkin juga engkau hanya mendapatanbau wangi darinya. Adapun pandai besi, bisa jadi ia membakarbajumu atau engkau mendapat bau tidak sedap darinya." 

"Temanmu itu agamamu."

Memang betul kepada siapa kamu bergaul maka keciprat sifatnya, baik itu dirasakan oleh pribadiku maupun Khadijah

Melalui tulisan ini dalam bulan Ramadhan semoga keistiqomahan tetap terjaga dan doa mengalir untuk mereka aamiin. 

Bukan Malaikat

0 komentar


Banyak dari orang-orang saat ini menganggap wanita maupun laki-laki yang berusaha menjalankan aturan-aturan agama islam sudah pasti memahami seluk beluk agama islam itu secara total. Salah satu contoh, jika ada seorang wanita berkerudung dan asumsi masyarakat menganggap wanita tersebut sudah pasti baik dan menjalankan aturan-aturan agama dengan baik pula, namun bila suatu waktu wanita tersebut terlihat melakukan kesalahan anggaplah berbicara dengan nada tinggi dan kasar atau berbuat curang, maka mulailah timbul opini dari banyak orang bahwa ternyata wanita tersebut hanya luarnya saja yang seolah-olah alim namun sikapnya tidak ada bedanya dengan wanita-wanita awam lainnya, sehingga timbullah opini publik bahwa semua wanita berkerudung sama saja.

Padahal jika mereka mau berfikir objektif dan memahami bahwa wanita tersebut hanya seorang manusia biasa, kemungkinan melakukan kesalahan sangat besar dan berusaha semaksimal mungkin melakukan hal-hal baik lainnya. Andai mereka juga berfikir bisa saja wanita tersebut terpengaruh dengan lingkungan sekitar di mana dia tinggal sehingga imannya down, karena keimanan itu sifatnya fluktuatif. Bisa juga wanita tersebut ilmu tentang berkomunikasi secara ahsan masih kurang atau belum cukup mendalami.

Dan boleh jadi suatu hari nanti wanita tersebut sadar bahwa kesalahan yang dia lakukan akan diperbaharui.

Sama juga dengan para dai, aktivis islam, bahkan ulama. Mereka bukan malaikat, kesalahan yang sebenarnya mereka lakukan secara sengaja maupun tidak, tidak serta merta men-judge mereka dengan alasan-alasan yang bersifat subjektif. Sikap kedewasaan, pikiran positif dan komunikasi yang baik yang semestinya ditempuh untuk mengoreksi mereka. 

Akar permasalahan yang sebenarnya bukan hanya pada kekhilafan semata dari para alim tersebut, namun ketidakpahaman dari banyak umatlah. Dan pertanyaannya mengapa umat tidak memahami, itu karena umat (islam) tidak menganggap fardhu ‘ain ilmu agama. Hanya sekedar pendidikan moral yang boleh jadi dilaksanakan atau tidak, (ketidakpahaman) Hingga permasalahan-permasalahan kecil seperti ini malah diperbesarkan. Jika ada pertanyaan apakah ada keterkaitan antara ilmu agama dengan masalah ini, tentunya ada yaitu terletak dari mafahim (persepsi) masyarakat dan sikapnya khususnya umat muslim terhadap muslim lainnya. 

Mereka bukanlah malaikat yang tidak pernah melakukan kesalahan. Jika ia disamakan artinya ia tercipta dari cahaya sudah pasti tempatnya di surga bukan di bumi, beribadah siang dan malam khusyuk, rukuk sekian lama, sujud terus menerus.

Nyatanya, ia tercipta dari tanah, andaikata ada seorang hamba Allah mengharap berada di tempat yang diimpikannya itu, bukan suatu kesalahan, sama halnya menuju ke sebuah negeri yang subur dari tempat jauh yang tidak dijangkau oleh orang tersebut, harapannya sudah pasti mengiginkan hal itu. Sebab apa? Banyak kenikmatan yang akan didapatkan, yang mana ia tidak merasakan di tempat yang ia naungi saat ini.

Engkau ingin berada di sana, namun amalmu masih harus ditimbang, maka nasihat sesama saudara muslim adalah bentuk keinginannya untuk bersama menuju ke sana. Maka nikmat tuhanmu yang manakah yang kau dustakan.  

Review Tulisan

0 komentar

Ada banyak macam pemahaman di luar sana, selama belajar kita berusaha objektif melihat kebenaran, jika dalam tulisan kadang ada yang menyakiti terutama umat islam semoga menjadi pelajaran bahwa sepatutnya lebih tahu mana yang betul dan tidak. Ketika ada keinginan membuka sedikit mata dan hati, dan duduk melihat masalah seperti yang dilakukan para imam salaf, berbeda dalam forum keluar tetap akrab

Dalam bidang perbandingan aku berusaha untuk tahu masalah terlebih dahulu, mengumpulkan, lalu berbicara, semoga Allah menjaga lidah dari kesalahan

Muslimah semoga kata ini terus melekat untuk selamanya tetap beradab dengan belajar kitab sebagai pegangan. 

Tulisan ini dan ini

Dapat dijadikan rujukan dengan tulisan Kumpulan Ayat Tauhid

Semoga Iman terjaga dan Nasehat menyentuh qolbu 

Apa Itu Ukhuwah?

0 komentar

Mulanya hanya berdasarkan kekagumaman semata kepada seorang akhwat, hingga berbuah hidayah yang begitu menawan tertambat di dalam hati. Ya Allah sungguh hamba bersyukur akan semua nikmat yang telah Engkau berikan ke pada hambamu yang dhaif ini. Nikmat yang tidak dapat terhitung walau menggunakan alat penghitung paling tercanggih di dunia. Sekarang hari-hari ku penuh dengan kebahagiaan, di kelilingi oleh akhwat yang anggun dengan jilbab lebarnya.

Bukan hanya jilbabnya saja yang lebar namun hatinya begitu lebarnya dalam merajut ukhuwah yang manis, manisnya semakin terasa dengan senyumnya yang begitu tulus di berikannya padaku, bukan hanya itu mereka pun meraih tanganku dan menggenggamnya dengan erat sambil berkata “Assalamu’alaykum ukhti, bagaimana kabarmu hari ini” Sungguh sebuah statement yang menyentuh qalbu yang dilontarkannya, baik itu oleh akhwat yang aku kenal ataupun tidak.  Pertanyaan yang begitu singkat namun indah di dengar. Ditambah lagi Hampir tiap hari pada kotak inbox di handphoneku terkirim sebuah pesan tausiyah yang sarat dengan makna yang dalam. Untaian kata-kata nun indahpun selalu terdengar dari bibir-bibir mereka, yang hanya berucap berupa hal-hal baik dengan sangat hati-hati, takut jikalau saudarinya merasa tersakiti, sehingga Yang Maha Esa murka kepadanya.

Banyak kejadian-kajadian yang menyejukkan hati telah ku lalui bersama mereka, kadang kami tertawa jika belajar Makharijul Khuruf karena pelajaran tersebut menuntut kita dalam melafalkan Al-Qur’an dengan baik dan benar, mengikuti halaqah tarbiyah layaknya duduk di taman-taman surga, tak jarang pula kita menghadiri majelis para azatidzah dan syaikh, yang dalam perjalanan kadang terdapat guyonan yang tidak berlebihan namun sarat dengan ibrah.

Hingga terdapat pula kejadian yang mengharukan yang membuat beningnya air mata pada kelopak tidak tertahankan, di mana mereka harus berhadapan pada keluarga besar untuk mempertanggung jawabkan cara berpakaian yang tidak lazim yang nota bene masyarakat berasumsi “Itu pakaian arab sebuah kebudayaan, ninja, setan” dan lain sebagainya, tingkah laku merekapun yang setahap demi setahap terasa ganjil di hadapan keluarga mereka, yang dahulunya jahiliyah sekarang  telah berubah, mereka harus menelan pil pahit setiap harinya berupa penyiksaan dan cemoohan. Namun laksana bahterai yang kuat dalam mengarungi ombak, mereka dengan gigihnya bertahan, dengan prinsip “Ini adalah sebuah kebenaran dan harus di pertahankan, karena yang kami tahu bahwa Rasulullah dan para sahabat pernah merasakan hal yang sama bahkan lebih parah.” Mashaallah saudariku fillah, begitulah memang seharusnya, menjadi seorang wanita yang militan. Yah itulah sedikit deskripsi kisah mereka, serta banyak hal menarik lainnya, sungguh sebuah persaudaraan yang tidak akan lenyap walau di makan waktu ataupun usia, Insyaallah.

Teringat bagaimana Abu Bakar Ash-Shiddiq di  gua Tsur menahan sengatan kelajengking di kakinya hanya karena takut Rasulullah terbangun dari pangkuannya. Teringat pula pada perang Uhud, tubuh-tubuh perkasa nan hebat sahabat,  di jadikan tameng yang kokoh dalam menghalau serangan mematikan hanya untuk melindungi Sang Pembawa Cahaya Kebenaran. Juga teringat pula tiga sekawan yang rela mengorbankan dahaganya mengering untuk diberikan kepada saudaranya yang lain, namun pada akhirnya rohnya pun yang suci telah menghadap Sang Khalik satu persatu.  Tidakkah kita melihat semua, inilah ukhuwah islamiyah yang sebenarnya. Teman di ibaratkan seperti tubuh jika ada di antara tubuh itu terasa sakit, maka yang lainnya pun merasa tersakiti.

Kalian ibarat lilin putih yang tak akan habis dan telah menyinari kegelapanku menuju cahaya illahi, bersama, kita menjalani kerasnya dunia dalam mendakwai saudara terkasih kita yang belum terjamah hidayah, sampai kalian rela jiwa tersakiti bahkan mencucurkan air mata demi  meraih tangannya. Iming-iming surga terus terbayang dalam relung hati, hingga mampu menghempas rasa pedih itu. Sifat sosial kalian ibarat parasit yang selalu mengintervensi urusan seseorang namun penuh dengan ketulusan menuju ridhoNya. Ku sangat pahami dalam doa-doa suci nan tulus tak henti-hentinya disenandungkan dalam tiap sujud kalian.

Ku sadar wahai saudariku engkau memang tidak menghadiahkanku dalam bentuk materi, atau apalah yang semisal dengannya, namun menurutku engkau telah memberikanku sesuatu yang luar biasa, kontribusi berupa semangat dalam menjalani hari-hari ini dengan tetap terus bertaqwa dan beristiqomah kepada Allah Azza Wa jalla, saling mengingat untuk terus berada dalam lingkar keislaman yang  sempurna, subhanallah ukhuwah yang begitu indah. Allah Ta’ala telah mengirim bidadari-bidadari dunia itu untuk berteman dengan ku, dan kuharap juga Engkau Ya Allah tetap mempertemukanku dengan mereka di JannahMu Kelak,  Amin.  

School Doctrine

0 komentar

17 September 2012
 Ada sebuah sekolah SD, dan di dalam SD tersebut terdapat seorang guru yang beragama Nashrani. Suatu hari guru tersebut mengajar di salah satu kelas dengan niat mendoktrin anak-anak murid TK tersebut,  terjadi percakapan :

Guru  : Anak-anak, kalian bisa melihat Tuhan tidak?
Murid : Tidak....... (serentak)
Guru  : Berarti Tuhan tidak ada?

Maka semua murid merasa kebingungan, guru itu melanjutkan.

Guru  : Apakah kalian bisa melihat Yesus?
Murid : Bisa.......(serentak)
Guru  : Berarti Tuhan Yesus itu ada, dan Allah tidak ada.

Beberapa anak-anak mulai mengangguk-anggukan kepala yang menunjukkan kebenaran "pendoktrian terselubung" tersebut.

Namun tidak untuk seorang murid yang berasal dari keluarga yang taat beragama. Maka anak itupun berdiri dan berusaha menenangkan kelas yang terlihat kebingungan dan mulai percaya.

Anak  : Teman, teman itu tidak benar. Kalian bisa melihat otaknya ibu guru tidak?
Murid : Tidak......(serentak)
Anak  : Berarti ibu guru tidak memiliki otak donk?

Kisah di atas menunjukkan bahwa anak sholeh tersebut memakai logical system attacksebagaimana yang guru tersebut memakainya, untuk menunjukkan bahwa sesuatu yang tidak dilihat buka berarti sesuatu itu tidak ada.

Kisah ini saya dapat dari penuturan seorang teman yang insyaAllah terpercaya dan beberapa saya tambahkan. Ada sebuah pelajaran yang bisa di petik bahwa sejak dini, seorang anak harus dibentuk aqidahnya terlebih dahulu , jangan pernah menyuapi pemikiran-pemikiran lain. Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi jika seorang anak berada pada situasi tersebut, aqidahnya akan qoyah apalagi jika keluarga atau bahkan orang tua  jauh dari agama dan miskin pengetahuan, bukan tidak mungkin mereka akan menelan mentah-mentah pemkiran tersebut, kalaupun tidak,  mereka akan menjadi orang berpaham pluralisme (menganggap semua agama sama). Allah Subhanahu Wata'ala  berfirman :

وَدُّوا لَوْ تَكْفُرُونَ كَمَا كَفَرُوا فَتَكُونُونَ سَوَاءً
“Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka).” (Qs. an-Nisa’ : 89)

وَدَّ كَثِيرٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُمْ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِنْ عِنْدِ أَنفُسِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ 
“Sebagian besar ahli kitab (yahudi dan nasrani) menginginkan  agar mereka mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. (Qs. al-Baqarah : 109)

وَلا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّى يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا
“Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka dapat mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran) seandainya mereka sanggup.” (Qs. al-Baqarah : 217)

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ لِيَصُدُّوا عَنْ سَبِيلِ الله 
 “Sesungguhnya orang-orang kafir menginfaqkan harta-harta mereka untuk menghalangi (manusia) dari jalan Allah.“ (Qs. al-Anfal : 36)

وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ
“Dan orang-orang Yahudi dan Nashrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka.” (Qs. al-Baqarah : 120)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تُطِيعُوا فَرِيقًا مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ يَرُدُّوكُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ كَافِرِينَ
“Hai orang-orang beriman, jika kamu mengikuti sebagian ahli kitab (yahudi dan nasrani), niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman.“ (Qs. Ali Imran : 100)

مَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَلاالمُشْرِكِينَ أَنْ يُنَزَّلَ عَلَيْكُمْ مِنْ خَيْرٍ مِنْ رَبِّكُم
“Orang-orang kafir dari ahli kitab (Yahudi dan Nashrani) dan orang-orang musyrik tiada menginginkan diturunkannnya sesuatau kebaikkan kepadamu dari Rabbmu.” (Qs. al-Baqarah : 105)

Ayat-ayat di atas menunjukkan Ilmu Allah Subhanahu Wata'ala, akan jangkauannya menyelami hati-hati setiap hambanya, termasuk nashrani. Seberapa besar pengetahuan manusia tidak akan pernah bisa menandingi Ilmu Allah Subhanahu Wata'ala.

Wallahu'Alam

Terapi Iman

0 komentar

11 Oktober 2012
Kehilangan orang tua, saudara, teman serta orang-orang yang begitu mencintai dan menyayangi sewaktu bernafas dulu. 

Tubuh yang hangat berubah menjadi dingin, roh yang bersemayam dalam diri seketika tertarik oleh ulah Malaikat penjabut nyawa, hilang dan pergi tanpa permisi itulah kematian menandakan siap atau tidak, derajat teratas di dunia bukan penghalang bagi titah Allah SWT.

“Dimana saja kalian berada, kematian pasti akan mendapati kalian, walaupun kalian berada di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An-Nisa : 78)

Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan kematian seseorang apabila telah datang ajal/waktunya. (QS. Al-Munafiqun :11)

Apa gerangan perasaan berdegub kencang di kala pelayat menjauh dari makam, teriakan, histeris, ketakutan, cemas, tidak berguna lagi. Kemunculan Munkar dan Nakir, memandang dengan kebencian sangat, atau memadang dengan menyentuh.

Satu terbesit, amalku dulu di dunia :

Aku rajin sembahyang
Aku rajin berpuasa
Aku rajin  tahajjud
Aku bersedekah
Aku berbakti kepada orang tua
Aku berhijab dengan benar
Aku tidak menyekutukan Allah dan mengakui Nabi Muhammad sebagai Rasulku.
Aku, aku dan aku,,,,

Lillahi ta’alakah kau melakukannya?

Akan kemana roh ini mengarungi dunia lain seorang diri, apakah di temani dipan dipan nan indah atau kobaran api menyelimuti tubuh.

Teman sejati hanyalah sepi,,,

Belum cukup dengan itu,,

Bayangkan dirimu berdiri di kerumunan banyak orang namun serasa sendiri, hari egois, itulah hari keputusan, hari melelahkan, hari menegangkan, hari penentuan hidup abadimu. Itulah hari-hari pelaku maksiat, munafik, kufr.

Namun, apakah kau berada di padang itu dalam keadaan menyenangkan, bahagia, enak, karena hari itu pula kau akan melihat TuhanMu dan NabiMu di surgaNya kelak. Itulah hari hamba-hamba Allah yang taat dahulu.

Satu terbesit amalku di dunia,,,,

Benar, hanya dengan membayangkan, rasa takut dan cemas seketika mengerogoti tubuh, aktivitas yang tadinya dikerjakan seketika terhenti, siapa yang mampu menghalau trauma tanpa kejadian ini. Hening tak bergeming, embun hangat berjatuhan di kelopak mata mangalir deras tanpa henti.

Benar juga hanya dengan membayangkan, rasa rindu dan cinta menggerogoti tubuh, aktivitas yang tadinya dikerjakan seketika terhenti, siapa yang mampu menghalau kisah indah tanpa kejadian ini. Hening tak bergeming, embun hangat berjatuhan di kelopak mata mangalir deras tanpa henti

Yazid Ar-Raqasyi sering pingsan di saat mengigat kematian.

Al-Hasan Al-Bahsri Rahimullah berkata, “Tidaklah hati seorang hamba sering mengigat mati melainkan dunia terasa kecil dan tiada berarti baginya. Dan semua yang ada di atas dunia ini hina baginya.”

Kematian adalah adalah terapi paling sempurna, untuk memperkuat dan menyehatkan iman. Rasulullah SAW memang pernah berkata bahwa orang yang cerdas adalah orang yang memperbanyak mengingat kematian. Dengan memupuk ingatan tentang kematian, seseorang memiliki ambisi lebih, menggunakan hari-harinya dengan memperkokoh Ibadah, melakukan perbuatan-perbuatan terpuji, beramal dengan sungguh-sungguh serta ikhlas dalam segala hal.

Duhai zat yang maha benar dan besar
Hambamu tak mampu mengelak takdirmu,
Namun ku tak sanggup menahan pedihnya sakaratul maut, serta hari kesudahannya
Berilah hambaMu ini sisa-sisa hari lebih
Memupuk ibadah setinggi gunung atau seluas lautan
Tuk mempersiapkan bertemu denganMu….

Para Murobbiyah

0 komentar

Nostagia siapa murobbiyah/guru yang telah membawaku mengenal islam hingga saat ini, untuk menghormatinya saya tak harus menyebut namanya selain karena mereka bukan berprofesi sebagai entertain yang bergelut dalam dunia serba "wah"

Murobbiyah pertama terkenal keluasaan ilmunya, tawadhu, tangisan untuk Allah dikala membaca quran, merdu lagi, dan yang tak terlupa "mengajakku menangis dalam tiap majelisnya, baik dalam hati ataupun terang2an (entah karena mmg orangnya, hidayah,ilmu) murobbiyah ke dua terkenal sebagai daiah yang "mujahadah" kuat dan kelancaran dalam berbicara serta kecepatan menjelaskan darinya juga saya harus menghafal surah juga hadits (ya walau masih harus diulang2)

Murobbiyah ke tiga khusus pembelajaran quran (spesialisasi) tentu darinya mulut dan bibir ini terus dilatih untuk "bermakroj" bahkan ucapan tawudz dan basmalah menunggu berminggu~minggu untuk lolos :D

Murobbiyah ke empat walau.hanya memakan waktu sebentar tapi darinya kelembutan nan lembutanya itu menggemaskan

Kemudian beralih masuk ke tempat lain kali ini dai yang memang sudah terlatih dari negeri jauh di sini lebih serius lagi sebab memang harus begitu hehehe

Lalu masuklah ke harakah lain di sini lebih berbicara ke syaksiyah islamiyah tentu nalar dan akalku keikut, dan lebih luas lagi wawasan dari sini saya bertemu banyak kawan alhamdulillah para mudarrisahnya baik ada yang lucu, militan, dan berani o_0

Dan terakhir atau saat ini ketemu murobbiyah yang ramai juga Kuaat dan dalam halaqahnya kita beragam (namanya udah masuk dunia masyarakat)

But eitz sebelum itu saya berhalaqah dengan para ummaahat loh :D