Laman

Perbedaan

0 komentar

Berbicara tentang prinsip hidup yaitu agama, tiap orang pasti memiliki naluri untuk bertuhan, semisal orang yang tadinya hanya mengikuti agama nenek moyang atau atheis bisa berubah drastis menjadi orang sangat paham (tanpa memandang agama tertentu) ini tentu bukan kesalahan, tetapi bentuk metamorfosa diri, perubahan adalah kewajaran, mempertahankan prinsip adalah kewajiban, artinya adalah proses dari perubahan itu tolok ukur kesungguhan seseorang, masalah hasil akhirnya sesuatu yang masih abstrak, tetapi diharapkan baik. 

Contoh 1 : Ada seorang nenek sekaligus seorang ustasah, tetapi cucunya tumbuh menjadi anak bandel jarang puasa, sholat hancur dan banyak musuh. Bertahun berada dalam kubangan dosa, merasa hampa akhirnya mendekatkan diri pada tuhan namun memilih agama Hindu.
Jawabannya : Perbedaan prinsip tentu akan menjadi polemik, akan terjadi pertengkaran karena naluri tiap orang pasti mempertahankan apa yang sudah dia yakini.
Contoh 2 : Kakak syiah adik sunni. dan keduanya mengklaim di atas kebenaran.
Jawabannya : Bersikap objektif dengan melakukan dialog perbandingan. 

Contoh 3 : Beberapa sahabat tinggal dalam satu kost beragama islam sunni, beragam mazhab tentunya berbeda pengaplikasian fiqh

Jawabannya : Selama ada dalil dan mampu mempertanggung jawabkan, semuanya beres.

Kesimpulan dari ke tiga contoh di atas adalah masing-masing berusaha untuk saling mempengaruhi 

Pertanyaan terbesar adalah apakah perbedaan mampu menyatukan? dan bagaimana?


Jawabannya : 
Islam Ahlussunnah Waljama'ah yang ada sabda Rosul tentang umat berpecah sekian golongan (tanya ahlinya)