19 Januari 2013 Pola asuh yang salah akan memberikan dampak negatif pada keadaa sosia anak, pukulan, makian, ancaman celaan yang sering dialamatkan pada mereka jika berbuat suatu kesalahan mengakibatkan tingkat kepercayaan dirinya verkurang. Hal ini saya dapatkan sewaktu mengajar, anak berusia sembilan tahun memang tumbuh menjadi anak yang cerdas, namun memiliki perilaku negatif, sering melawan dan berbuat onar, akibat tindakan otoriter dominasi neneknya dalam segala sikap anak. Di tambah juga orang tuanya yang kadang memberikan hukuman fisik, padahal terlihat kalau anak ini hanya mencari perhatian. Hal yang riskan adalah anak ini tidak diizinkan untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, padahal yang mempengaruhi kemajuan proses belajar katena adanya faktor psikologis berupa perhatian, pengamatan,ingatan, berfikir dan motif, dan faktor ini hanya bisa didapatkan jika adanya adaptasi lingkungan.
Saya juga pernah menemui dan mengajar anak ABG, menurut penuturannya ia pernah meminum obat anti depresi. Ia berkata keluarganya tidak menyanyanginya, merasa termarjinalkan oleh keberadaan adiknya yang lebih disayangi, ditambah ia merasa posisinya tidak didukung dalam hal pembelajaran. Ia juga merasa eksistensinya di sekolah tidak disenanagi oleh temannya, padahal ia rajin dan memiliki rasa ingin tahu yang besar juga cita-cita. Namun, gaya hidup keluarga yang individualis, membuat motivasi belajarnya menurun, hingga mengakibatkan krisis kepercayaan diri. Dorongan keluarga adalah penggerak utama meningkatkan motivasi.
Kasus lain seorang anak berusia tujuh tahun yang didik dengan emosi negatif orang tuanya akibatnya ia sulit mencerna pelajaran dan cenderung takut belajar. Ia meluhat bahwa belajar adalah faktor yang membuat orang tuanya bersikap kasar dan marah, dengan otak kecilnya ia berkesimpulan untuk menjauhi belajar dan hasil paling buruk ia tumbuh menjadi anak yang menarik diri dari kehidupan sosial.
Ini terkesan mengetahui segalanya sebab saya dan anak ini berinteraksi langsung ada hadits Rosulullah yang diriwayatkan oleh Aisyah jangan menyusahkan orang, sebab Allah akan menimpakkan kesusahan artinya mudahkan palingan waktu itu saya beri perhatian dengan pendekatan islami biar bagaimanapun serahkan ke keluarga tersebut, satu kesusahan dari kaum muslim terselesaikan, maka Allah akan mudahkan urusannya nanti di akhirat