Laman

Konsisten Dalam Mendirikan Shalat Subuh

0 komentar

Tidur Lebih Awal

Dalam sebuah hadits shahih disebutkan bahwa Rasulullah membenci tidur sebelum isya dan mengobrol setelahnya. Atas dasar ini, tidak patut seorang muslim tidur sebelum isya. Adapun mengobrol setelahnya diperbolehkan apabila berbicara tentang hal-hal yang di dalamnya terdapat maslahat yang jelas dan bernilai kebaikan contohnya : mempelajari ilmu, bercengkrama dengan istri dan anak, mengkaji kisah orang shalih dan perakra-perkara yang diperbolehkan lainnya, jika tidak berakibat pada tertinggalnya dari sholat subuh. Sebenarnya ini juga tergantung kepada setiap kebutuhan tidur orang masing-masing. 


Niat yang Tulus dan Tekad yang Kuat Ketika Akan Tidur

Jika engkau berbaring pada tempat tidurmu, niatkanlah untuk bangun guna melaksanakan sholat subuh. Dengan niat yang tulus dan tekad yang kuat, Allah akan merealisasikannya, dan Janganlah engkau berniat atau berharap bangun sampai matahari terbit.

Bersungguh-Sungguh Dalam Bersuci dan Membaca Dzikir Sebelum Tidur

Ini termasuk langkah yang mempermudah seseorang untuk bisa bangun melaksanakan sholat subuh. Sebab, bersuci dan berdzikir menjamin kebugaran fisik dan jiwa sekaligus. Bersuci maksudnya adalah berwudhu seperti ketika engkau akan melaksanakan sholat. Setelah itu, berbaringlah di atas kanan tubuhmu. 

Berdzikir Kepada Allah Seketika Itu Juga Begitu Terbangun Dari Tidur

Sebagaian orang ketika terbangun dari tidurnya, langsung merebahkan diri untuk tidur kembali. Akan lain jadinya kalau ia segera berdzikir kepada Allah ketika baru bangun, maka satu ikatan yang dipasang setan pada dirinya akan terurai, sehingga itu akan menjadi pendorongnya untuk bangun. Jika kemudian ia berwudhu, semangat semakin menguat dan setan semakin menjauh. Dan jika kemudian ia sholat, ia telah berhasil menghinakan setan yang mengganggunya dan memperberat timbangan kebaikannya, pada paginya harinya, niscaya ia akan dalam kondisi segar dan bersemangat.

Meminta Bantuan Pada Keluarga dan Orang-Orang Shalih Agar Membangunkannya Untuk Sholat

Mintalah bantuan kepada saudara, ayah, teman serta kerabat lainnya untuk dibangunkan sholat subuh.

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَّحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى 

"Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa." (QS. Thaha : 132)

Menggunakan Alat-Alat Untuk Membangunkan

Contohnya adalah jam beker, letakkan jam tersebut pada tempat yang sesuai. Jangan diletakkan dekat kepala, karena anda dengan mudah untuk mematikannya jika jam tersebut berdering. Jauhkan jam tersebut dari jangkauan tangan, tetapi tetap bisa terdengar. Kemudian dalam menggunakan teknik ini, jangan memasang waktu jauh dari sholat subuh. Sebab engkau mengatakan, "Aku masih punya waktu yang panjang tidur sebentar ahh..." Yang jelas masing-masing kita tahu lah bagaimana harus mensiasati diri.

Tidak Terlalu Banyak Makan Sebelum Tidur

Karena banyak makan termasuk faktor paling utama mengapa kita berat untuk bangun. Banyak makan maka ia akan banyak kelelahan, lalu banyak tidur, banyak rugi dan akhirnya banyak menyesal ketiak kematian datang.

Tidur Qoulilah di Siang Hari

Istirahat sebentar pada saat qoulillah (sang hari), akan menjadikan tidur anda di malam hari menjadi stabil dan terukur.

Rasulullah bersabda : "lakukanlah tidur qoulilah, karena sesungguhnya setan tidak tidur qoulilah." (HR. Ibnu Majah) 

Tetapi jangan sampai anda kebablasan tidur, sehingga sholat Ashar terbengkalai.

Jangan Tidur Sendirian

Ini supaya anda tidak kebablasan dalam tidur dan kemudian tidak ada yang membangunkannya.

Memercikkan Air di Wajah Orang yang Tidur

Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam bersabda : 

“Allah memberikan rahmat kepada seseorang yang bangun pada tengah malam kemudian shalat, lantas dia membangunkan istrinya untuk shalat, jika dia menolak maka percikkanlah air ke mukanya, demikian juga Allah merahmati seorang istri yang bangun tengah malam kemudian shalat, dan membangunkan suaminya agar melaksanakan shalat, jika dia menolak maka percikkanlah air ke mukanya.” (HR Imam Ahmad)

Hanya saja yang perlu diperhatikan, menggunakna cara ini terkadang bisa membuat orang yang tidur marah dan naik pitam ketika di bangunkan. Bahkan mungkin ia akan melontarkan cacian dan celaan. Ada baiknya memberitahukannya terlebih dahulu.

Menyalakan Penerang dan Lampu Listrik

Menyalakan lampu dan penerang-penerang listrik begitu terbangun, maka cara ini cukup efektif untuk mengusir kantuk. 

Tekad Kuat Untuk Bangun

Caranya, anda langsung meloncat bangun ketika baru saja terjaga. Jangan bangun setahap demi setahap. Bangun seperti ini ujung-ujungnya adalah kegagalan. Maka anda harus segera melompat bangun, ini akan menghalanginya dari kebablasan tidur kembali.

Jangan Sampai Salah Mempraktikkan Sunnah Berbaring

Sebagian orang kadang kala bangun untuk melaksanakan sholat subuh, sebelum itu ia terlebih dahulu melaksanakan sholat sunnah dua rakaat fajar, setelah itu ia ingin berbaring sejenak seperti dalam sabda Rasulullah :

"Jika salah seorang dari kalaian telah shalat (sunnah fajar), maka berbaringlah di atas tubuh sebelah kanannya." (HR. Imam Tirmidzi) 

Tetapi kelirunya, setelah terbaring ia justru kebablasan tidur sampai matahari terbit. Agar hal ini tidak terjadi, maka sunnah tersebut harus dilaksanakan dengan benar, supaya ia tidak tidur untuk kedua kalinya. Caranya adalah yang seperti yang dilakukan Nabi, bukan berbaring untuk tidur. Yang beliau lakukan adalah berbaring miring ke kanan, dengan meletakkan kepala pada telapak tangan kanan sembari menegakkan lengannya.

Nah, cara seperti inilah yang mencegah seseorang untuk tidur lagi, sebab dalam posisi ini kepalanya terletak di atas telapak tangan dan lengan kanannya. Kalau ia terlarut dalam tidur, otomatis kepada akan jatuh, lalu ia akan bangun. 

Membantu Diri Dengan Berbuat Taat Kepada Allah di Siang Hari

Sebuah ketaatan akan mempermudah ketaatan lain, setiap kali seorang hamba berada di atas jalan ketaatan, Allah akan memberinya kemudahan dan meningkatkannya. 
Allah Subhanahu Wata'ala berfirman :

وَالَّذِينَ اهْتَدَوْا زَادَهُمْ هُدًى وَآتَاهُمْ تَقْواهُمْ 

"Dan oraang-orang yang mau menerima petunjuk, Allah menambah petunjuk kepada mereka dan memberikan balasan ketaqwaannya." (QS Muhammad : 17)

Sebaliknya setiap kali seorang hamba berada berada dalam kemaksiatan, ia akan dijadikan terus berlarut-larut di dalamnya. Allah Subhanahu Wata'ala berfirman :

قُلْ مَن كَانَ فِي الضَّلَالَةِ فَلْيَمْدُدْ لَهُ الرَّحْمَنُ مَدًّا 

"Katakanlah: "Barang siapa yang berada di dalam kesesatan, maka biarlah Tuhan yang Maha Pemurah memperpanjang tempo baginya…" (QS Maryam : 75)

Maraji 
Al-Badru fi 'l-hatstsi 'ala Sholati 'l-Fajr, Imad Ali Abdus Sami Husain