Laman

Buah Pikir

0 komentar

Katanya kalau hanya mengerjakan pekerjaan sehari-hari di rumah itu tampak membosankan dan meletihkan, atau sebutan kuno juga cukup disandangkan. 

Padahal sejatinya tidak akan beres pekerjaan sehari-hari yang tiada habisnya, anggaplah dalam sehari-hari seseorang punya kegiatan penuh dalam seharian,

atau saya sebut seorang perempuan yang memilih untuk bekerja di rumahnya yang tugas pokoknya melayani keluarga, saudara, juga tetangganya 

Tidak bisa hidup jika makhluk yang namanya perempuan dipandang sebelah mata, entahlah karena biar bagaimanapun dia. berhubung sampai saat ini saya lebih banyak bertemu dengan perempuan berusia lanjut, sama saja baik dia pekerja kantoran atau memilih menetap di rumah, ujung-ujungnya merembes ke namanya dapur, ngepel, ngelap dan lain sebaginya.

Ini buah pikirku saja, secara nalar andai tugas ini tergantikan oleh kaum adam apa kata dunia? padahal dia adalah pemimpin, secara fisik, struktur otak, antibodi, berbeda dengan kaum hawa. Untuk beberapa kasus memang ada yang memegang jabatan yang tinggi (jempol) namun toh fitrahmu tak akan pernah terkalahan, kecuali jika perempuan itu memaksakan diri (sakit) atau karena faktor kondisi dan lingkungan tempat tinggalnya yang menuntut untuk memiliki fungsi ganda.

Saya berpikir jika ada dari kaum hawa yang memiliki pangkat tinggi, itu bisa jadi karena keingingnan dan bisa saja untuk memperlihatkan kepada generasi selanjutnya bahwa "ini loh saya, dan kau harus lebih suatu hari nanti."