Laman

Aktivis Islam, Dunia dan Akhirat !

0 komentar


Aktivis adalah seseorang yang aktif dalam suatu kegiatan dalam suatu organisasi, penggerak sosial. Bisa juga di sebut pengubah paradigma. Melihat teritori Indonesia sebagai negara mayoritas muslim terbesar di dunia, dengan sistem pemerintahan presidensial (demokrasi) maka memungkinkan bermunculan selusin pergerakan sosial termasuk organisasi islam. Beragam program yang sistematis disertai rapat kerja untuk menilai sejauh mana keberhasilannya. Seberapa banyak kader yang direkrut, untuk dijadikan cikal bakal generasi pelanjut ormas tersebut, dan tentunya merubah sikap dan moral anak bangsa. 

Sudah barang tentu mereka akan sibuk memikirkan langkah-langkah apa yang akan di tempuh. Metode dan sistem seperti apa bentuk penyelenggarakan ta’lim, kajian, seminar untuk dibentuk semenarik mungkin agar para calon kader tertarik untuk terus mengikuti kegiatan itu. Apalagi jika aktivis tersebut ada yang bekerja indoor or outdoor, bisa diukur dari segi kapasitas keilmuan dunia mereka juga stamina yang kurang memadai karena lelah, modal dan pikiran terkuras, bayangkan saja sendiri, tentunya bertambah berat beban mengurus diri sendiri apalagi orang lain. Melihat kenyataan seperti ini, tidak sedikit beberapa aktivis yang merelakan nilai-nilai mata kuliah kurang mengenakkan jika dilihat, atau lambat dalam menyelesaikan kuliah mereka.


Tapi jangan salah, ada banyak aktivis yang memiliki otak brilliant, contohnya di salah satu universitas di Makassar wanita muslimahnya (aktivis) dikenal akan kepintarannya, ada juga yang sampai ke luar negeri belajar, mengikuti berbagai macam perlombaan. Ini bukti bahwa aktivis pun tak lupa dunianya, pastinya karena mendakwai seseorang bukan hanya bekal dalil surga dan neraka tetapi ilmu dunia harus juga diketahui di samping itu, juga butuh modal.

Nah, usut punya usut apa yang menyebabkan mereka terus eksis, malah jumlah aktivis islam semakin banyak. Alasannya sebagai bentuk ketaqwaan mereka kepada Allah dengan berharap pahala dan pengorbanan untuk membentuk ukhuwah yang kuat sesama muslim, menyebarkan kasih sayang. Maka mereka rela bersusah payah, agar saudara-saudara mereka di luar sana cepat kembali, juga sebagai bentuk ketulusan cintanya sesama kaum muslim. Fokus utamanya dengan cepat membentuk imperium khilafah islamiyah, insyaallah.


Tentunya keberhasilan sedikit demi sedikit mulai terlihat, survei bandingkan jumlah kaum muslimah yang memakai jilbab sekitar tahun 80-an di bandingkan sekarang, ta’lim-ta’lim sudah banyak yang di isi oleh kaum muda bukan lagi para lansia, sinetron dan film islami sudah banyak bermunculan (terlepas seberapa dalam agama mereka), bukti yang menggembirakan.

Catatan, membentuk ormas islam bukan karena niatnya memperbanyak massa tetapi kader, dan bukan pula rela taruhan nyawa karena ormas tetapi karena membela agama islam. Ormas hanyalah sarana untuk menyusun pergerakan secara sistematis agar pencapaian maksimal.

Tetap berjuang membela agama islam, slogan dunia di tanganku dan akhirat di hatiku harus benar-benar terimplementasikan dalam hidup.