menara indah berdiri kokoh
tiang-tiang yang berjuntai banyak
di tiap sisinya terdapat ribuan kilauan
memancarkan sinar hangat dari sang peneduh
ragam kulit, negara, wajah, miskin, dan kaya
bersatu memutar kain hitam bertahta emas persegi itu
dari mulut-mulut mereka berucap AsmaMu
untuk bertamu ke rumahMu
di antara berjuta hambaMu berkumandang
di ujung timur sana, seorang gadis
berurai air mata, mengharap rahmatMu menaunginya
berkeluh atas kelemahannya untuk bertemu denganMu jua
agar dapat merasakan atmosfer kekuatan Illahi
di pikirannya, ajal bisa menjemputnya kapan saja
dan sebelum itu terjadi, izinkanlah ia untuk melihat
tanah kelahiran nabi tercintanya
ingin ia menjemput ajal sambil bersujud