Memiliki tubuh yang sempurna sejak lahir, merupakan
anugerah yang besar dari yang Maha Kuasa. Telinga, kaki, tangan, mata serta
anggota tubuh lainnya tidak terdapat cacat sedikitpun. Namun, tidak dipungkiri
terdapat ribuan atau bahkan lebih orang-orang di luar sana tidak merasakan
kenikmatan anggota tubuh yang lengkap. Menderita dengan keterbatasan alat
motorik, pendengaran atau penglihatan hingga membutuhkan uluran tangan dari pihak
lain for daily life.
Jika
Allah SWT mencabut sedikit nikmat dari salah satu tubuh atau menghilangkannya
walau sesaat, perasaan sakit dan gelisah mulai menggelayut. Ketakutan yang
mengakibatkan orang-orang mulai menjauh, kegelisahan harapan yang kemungkinan
tidak terwujud, masa depan yang tidak akan cerah, kekhawatiran uluran tangan
yang memaksa diri menolong disebabkan rasa simpati. Setidaknya itu gambaran
umum yang terbesik di dalam hati setiap manusia.
Saya yakin tidak ada satupun di dunia ini yang mengiginkannya, namun jika Allah SWT telah berkehendak, siapa yang bisa melawan. Tentunya dengan berbagai keterbatasan, pasti terdapat hikmah. Memang, saya maupun normal lainnya tidak mampu mengidentifikasi rasa sakit dari saudara-saudara kita yang terbatas namun saat ini hanya mampu bersyukur dengan keadaan.
Keberadaan mereka membuat kita berfikir untuk tidak menoleh terus ke atas dengan melihat manusia segudang keserakahan, menjanjikan kenikmatan dunia yang semu, namun mengajarkan untuk melihat ke bawah dengan manusia segudang kelemahan, mengajarkan arti kehidupan bukan hanya rasa kenikmatan tapi juga ada kesedihan, kelelahan dan memberikan informasi terdapat banyak orang yang merasa sakit dari dirimu, hingga kamu bersyukur dan tidak merasa sendiri di dunia, akhirnya whiny tidak terus berlanjut.
Rasulullah SAW pernah berkata bahwa rasa sakit dapat menggugurkan dosa-dosa, insyaAllah.
Gambar di atas memberikan pesan, apapun dirimu tetap tersenyum, hadapi dunia dengan lapang dada dan mereka yang tidak normal mampu memberikan manfaat kepada yang normal.