Ibrahim bin Thuhman biasa menerima gaji bulanan dari Baitul Mal. Suatu hari, ia di tanya tentang suatu persoalan.
"Aku tidak tahu," jawab beliau.
"Anda mendapatkan gaji sekian dan sekian setiap bulannya, tapi menjawab pertanyaan ini saja tidak becus?" tanya orang-orang di sekitarnya heran.
"Aku hanya mengambil gaji dari apa yang aku bisa. Kalau aku juga mengambil gaji dari hal-hal yang tidak aku bisa, harta di Baitul Mal akan ludes, sementara yang aku tidak bisa masih banyak lagi!" jawab beliau tenang.
Karena jawaban cerdik itu, khalifah memberi beliau hadiah besar, dan menaikkan gaji beliau.
--------------------------
Mengira rumah sedang kosong, seorang pencuri masuk ke dalam. Ternyata di dalam kamar ada lelaki pemilik rumah itu, dengan budak wanitanya.
"Siapa namau?" ujar si pencuri dengan mengancam si budak wanita.
"E E Khadijah," ujarnya.
"Ini hari keberuntunganmu," katanya.
"Saya tidak bisa membunuh orang yang bernama Khadijah, karena itu adalah nama ibuku tersayang.
"Dia menoleh ke arah pria pemilik rumah itu,"Siapa namamu?"
"Nama saya Umar," ujar si pria."Tapi orang biasa memanggil saya Khadijah." Si maling tertawa terbahak-bahak, dan meninggalkan mereka berdua
------------------------
Mendengar suara keras dari dalam kamarnya seorang ibu bertanya dari luar.
"Suara apa itu, ananda??"
"Selimut jatuh dari tempat tidur bu!"
"Kok suaranya keras sekali?"
"Di dalam selimut ada saya, bu!"
Source : Buku Humor Salafi By Abu Umar Basyir
Aisyah
17 October 2010 at 17:19