Laman

Thursday, November 11, 2010

Hidup Hanya Sendiri

Bagiku
Mulai dari kau dilahirkan dari rahim ibumu
Hingga kau masuk ke liang lahat
Kau menentukan di mana akan kau tempuh sebuah jalan
Mengambil sebuah keputusan
Bahkan mulai dari kau terjaga hingga terlelap dalam tidurmu
Adalah bentuk bahwa kau hidup sendiri

Jika kau mengatakan
Aku punya orang tua yang senantiasa mencurahkan kasih sayangnya untukku
Seorang suami yang menjagaku siang dan malam dengan penuh perhatian
Disekelilingku terdapat saudara-saudara yang menghiburku
Tetapi bagiku itu hanya sebuah fatamorgana yang sewaktu-waktu akan lenyap
Mereka tidak akan selamanya berada di sampingmu
Maka jangan kau terpedaya dengan semua itu

Janganlah kau banyak mengandalkan dan mengharap orang lain
Karena kutahu mereka pun sibuk dengan dirinya sendiri
Ini bukan sebuah bentuk keegoisan
Atau sebuah kesombongan
Dan ini juga bukan berarti bahwa kau tidak harus menolongnya
Tetapi kau tetap harus membantunya dan harus mencintainya

Tidakkah kau tahu bahwa
Mereka akan kembali dan bangkit untuk menemui Tuhannya dalam keadaan sendiri
Mereka tidak akan lagi mencurahkan kasih sayang selayaknya seperti dahulu kala
Meraka akan sibuk dan tidak akan melirikmu walau sedetik saja
Karena pada hari itu mereka akan benar-benar sibuk dan khawatir pada putusan Tuhannya
Jadi pada hakekatnya kita memang hanya hidup sendiri

Hanya Tuhanmulah yang sesungguhnya selalu mendengar keluh kesah setiap hambanya
Bukan orang lain dan bukan pula kerabat yang paling terdekatmu

No comments:

Post a Comment