Aku mencintai agamaku lebih dari apapun di dunia, Allah
SWT adalah tuhanku, dan Dia adalah sesembahan hak bagiku. Rasululullah adalah
Nabiku yang akupun sangat mencintainya, beliau adalah suri tauladanku, dan
sebaik-baik guru bagiku.
Aku
sangat bangga dengan agamaku dan sangat bersyukur Allah SWT memilihku menjadi
salah satu hambanya, yang telah memberikanku nikmat keimanan yang tidak dapat diukir dengan kata dan tidak
tertukarkan dengan harta duniawi.
"Katakanlah: Sesungguhnya shalat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam." (QS. Al-An'am : 162)
"Katakanlah: Sesungguhnya shalat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam." (QS. Al-An'am : 162)
Ayat ini telah aku implementasi dalam kehidupanku sehari-hari dan telah menjadi falsafah hidupku. Sebagai wujud kecintaanku, saya berusaha untuk menjalankan apa yang Dia perintahkan dan yang dilarangNya, karena cinta menurut pengertianku adalah pengorbanan.
Kukorbankan waktu, tenaga, harta untuk kejayaan islam melalui dakwahku. Mungkin terdengar lelah namun demi Allah SWT ini semua bukan menjadi persoalan penting, namun yang lebih urgen, apakah Allah SWT telah meridhoi niat tulusku.
Akupun
sangat menyangjung teladan utamaku, seorang Nabi sekaligus Rasul terakhir di
dunia. Kecintaan beliau kepada umat yang tidak dapat terbayangkan melalui
kata-kata terakhir beliau “umatku umatku
umatku” tiga kata yang sederhana namun penuh makna yang sangat dalam. Sangat
langka menemukan kata mutiara ini terlontarkan dari mulut seseorang yang
mendekati sakaratul maut. Bukankah ini menandakan bahwa beliau sangat mencintai
umatnya? Kemudian apa balasan yang kita berikan dari perjuangan beliau selama
mendakwakan islam? tidakkah kita rindu bertemu Rasulullah SWT?
Ya Rabb, Tuhanku
yang hanya satu-satunya sesambahanku, hamba yang penuh dosa ini rasanya tidak
layak berkata bahwa aku sangat ingin melihatmu, namun dorongan kecintaanku ingin
bertemu denganmu begitu besar.
Ya Rasulullah,
Nabi yang sangat kucintai, besar harapan ingin kumenemuimu dan menyampaikan rasa
cintaku yang sangat dalam. Ingin kukabarkan bahwa pembuktian cintaku kepadamu
bukan sekedar kata tetapi melalui dakwahku, yang dahulu engkau rasakan beserta
para sahabatmu.
Kucintai
agamaku lebih dari apapun di dunia ini.
Kunci keberhasilan adalah menanamkan kebiasaan sepanjang hidup Anda untuk melakukan hal - hal yang Anda takuti.
ReplyDeletetetap semangat tinggi untuk jalani hari ini ya gan ! ditunggu kunjungannya :D
hal-hal yg ditakuti akan dosa hingga mnjlankan hal-hal yg baik, mksih sudah berkunjung. iy insyaAllah :)
DeleteKita harus bangga sebagai muslim, jangan seperti JIL. Mereka tidak bangga sebagai muslim, kerjanya hanya menjelek-jelekan islam
ReplyDeletenaudzubillah min dzalik