Ismail bin Al-Husayn Zaynuddin Abu’l Fada’il Al-Husayni Al-Jurjani adalah nama lengkapnya. Di barat ia dipanggil dengan nama Gurgan. Beliau adalah seorang bangsawan yang menguasai ilmu kedokteran dengan berbagai karya-karya fenomenal. Sepanjang hidupnya, ia telah meneliti berbagai masalah yang berkenaan dengan dunia pengobatan. Dalam kitab-kitabnya, ia memaparkan secara detail dan terperinci berbagai masalah kedokteran yang nantinya dapat menjadi acuan para penerusnya.
Prestasi yang membuatnya terkenal adalah keberhasilannya menyusun sebuah kamus besar yang berjudul Qamus Al-Thib. Karena kelengkapan Informasinya yang disuguhkan oleh kamusnya itu, ia sering dijuluki “bapak kamus” kamus karyanya itu telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa seperti bahasa Turki,Urdu,Ibrani, Latin, dan bahasa-bahasa Eropa lainnnya. Qamus Al-Thib sendiri juga telah menjadi acuan perkuliahan bagai para mahasisawa kedokteran di banyak Negara.
Selain itu, ada satu lagi buku karangan Al-Jurjani yang sangat populer yang bertajuk Dakhira-I Khwarizm Shahi. Buku ini boleh jadi merupakan ensiklopedia kedokteran pertama yang ditulis dalam bahasa Persia dan memuat tidak kurang dari 450.000 entri. Bahkan, buku ini disebut-sebut sebagai karya terpenting di bidangnya. Ensiklopedia ini terdapat pula dalam versi bahasa Arab dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Turki, serta diterjemahkan pula ke dalam bentuk ringkasan ke bahasa Ibrani.
Selain menjadi semacam “sumber informasi” untuk teori medis abad pertengahan, buku Dakhira I Khwarizm Shahi ini juga merupakan rujukan penting dalam bidang Farmakologi. Hal ini karena ensiklopedia ini juga memuat nama-nama tumbuhan dan obat dalam bahasa Persia. Bahkan, meskpun kitab ini belum dicetak secara luas kala itu, karya Al-Jurjani itu telah populer sekali di Persia dan India, serta telah diterjemahkan ke dalam bahasa Ibrani, Turki, dan Urdu.
Sebenarnya, Al-Jurjani banyak menulis karya bermutu. Beberapa di antaranya bersifat substansial, terutama yang berkaiatan dengan dunia kedokteran dan filsafat. Kebanyakan dari karya-karya tulisnya tersebut dilestarikan dalam wujud manuskrip-manuskrip. Di samping itu, telah ditemukan sebuah risalah singkat berbahasa Arab berjudul Al-Risalah Al-Munabbha yang mengulas mengenai masalah-masalah kefanaan dan kesia-siaan dunia.
Prestasi yang membuatnya terkenal adalah keberhasilannya menyusun sebuah kamus besar yang berjudul Qamus Al-Thib. Karena kelengkapan Informasinya yang disuguhkan oleh kamusnya itu, ia sering dijuluki “bapak kamus” kamus karyanya itu telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa seperti bahasa Turki,Urdu,Ibrani, Latin, dan bahasa-bahasa Eropa lainnnya. Qamus Al-Thib sendiri juga telah menjadi acuan perkuliahan bagai para mahasisawa kedokteran di banyak Negara.
Selain itu, ada satu lagi buku karangan Al-Jurjani yang sangat populer yang bertajuk Dakhira-I Khwarizm Shahi. Buku ini boleh jadi merupakan ensiklopedia kedokteran pertama yang ditulis dalam bahasa Persia dan memuat tidak kurang dari 450.000 entri. Bahkan, buku ini disebut-sebut sebagai karya terpenting di bidangnya. Ensiklopedia ini terdapat pula dalam versi bahasa Arab dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Turki, serta diterjemahkan pula ke dalam bentuk ringkasan ke bahasa Ibrani.
Selain menjadi semacam “sumber informasi” untuk teori medis abad pertengahan, buku Dakhira I Khwarizm Shahi ini juga merupakan rujukan penting dalam bidang Farmakologi. Hal ini karena ensiklopedia ini juga memuat nama-nama tumbuhan dan obat dalam bahasa Persia. Bahkan, meskpun kitab ini belum dicetak secara luas kala itu, karya Al-Jurjani itu telah populer sekali di Persia dan India, serta telah diterjemahkan ke dalam bahasa Ibrani, Turki, dan Urdu.
Sebenarnya, Al-Jurjani banyak menulis karya bermutu. Beberapa di antaranya bersifat substansial, terutama yang berkaiatan dengan dunia kedokteran dan filsafat. Kebanyakan dari karya-karya tulisnya tersebut dilestarikan dalam wujud manuskrip-manuskrip. Di samping itu, telah ditemukan sebuah risalah singkat berbahasa Arab berjudul Al-Risalah Al-Munabbha yang mengulas mengenai masalah-masalah kefanaan dan kesia-siaan dunia.
No comments:
Post a Comment