Sejak da'wah dilakukan secara terbuka, terasa sekali akselerasi (percepatan) da'wah di sekitar kita. Tidak terhitung lagi berapa banyak sudah kegiatan-kegiatan keislaman digelar oleh organisasi-organisasi da'wah, mulai dari kegiatan yang bersifat akademik seperti seminar sampai kegiatan yang bersifat hiburan dan sosial seperti pentas seni Islami dan bakti sosial. Namun tentu saja jahriatud da'wah (keterbukaan da'wah) yang ada bukannya tanpa konsekuensi. Bahkan secara nyata da'wah secara terbuka memiliki lebih banyak tantangan dan cobaan dibandingkan da'wah syiriah (da'wah tertutup). Salah satu konsekuensi yang ada adalah interaksi antara aktivis pria (ikhwan) dan aktivis wanita (akhwat) yang tiada dapat dihindari. Hal ini, disadari atau tidak, sering kali menyebabkan penyakit hati di kalangan para aktivis. Dan penyakit hati yang tengah menggejala di arena da'wah adalah "CP" atau cari perhatian di antara aktivis da'wah.
Bukanlah hal yang berlebihan menyebut aktivitas CP sebagai penyakit hati. Hal ini dilatarbelakangi oleh sifatnya yang dapat menghinggapi siapa saja layaknya penyakit menular, tidak peduli apakah kepada yang pemahaman da'wahnya rendah atau kepada yang pemahaman da'wahnya tinggi sekalipun. Bahkan sangat mungkin terjadi, kita yang sedang membaca tulisan ini pernah atau sedang dihinggapi penyakit cari perhatian.
Yang terpenting dari kesemuanya itu adalah bahaya yang dapat ditimbulkan oleh penyakit ini. Seperti kata orang bijak "penyakit fisik mungkin dapat segera diobati, tetapi penyakit hati bila telah bercokol di diri kemana obat hendak dicari". Bahaya yang paling utama yang diakibatkan penyakit CP adalah rusaknya amal da'wah yang sudah dan sedang kita lakukan. Kita tentu ingat sabda Rasulullah Muhammad saw bahwa setiap amal bergantung dari niatnya. Ketika penyakit CP telah hinggap sudah barang tentu aktivitas yang kita lakukan menjadi berubah arah dari rel Ilahiah menuju semata-mata hanya untuk mencari perhatian orang lain, bahkan mencari perhatian lawan jenis. Sehingga tatkala hal ini terjadi, bersiap-siaplah untuk menerima celengan amal yang kosong, atau lebih merugi lagi bila celengan itu berubah menjadi pundi-pundi catatan amal maksiat. Na'udzubillah…..
Bahaya yang berikutnya terkait dengan aktivitas da'wah secara keseluruhan. Maksudnya adalah, sangat mungkin dampak dari penyakit CP itu secara langsung mengotori aktivitas da'wah yang suci. Maka munculah kata-kata tidak sedap terhadap da'wah (bahkan terhadap Islam) lantaran ulah segelintir aktivis yang tidak bertanggung jawab. Sehingga bila hal ini sampai terjadi janganlah berharap da'wah kita akan lagi diterima. Tiada mungkin membersihkan noda dengan air yang kotor.
Oleh karena itu, marilah kita sebagai aktivis da'wah bersama-sama bermuhasabah, menghitung-hitung sekaligus mengevaluasi aktivitas da'wah yang kita lakukan. Bisa jadi selama ini kita hanya mau ikut aksi (demo) bila ada lawan jenis yang hadir. Bisa jadi kita aktif berbicara di rapat-rapat dan aktif di organisasi da'wah hanya demi mendapat julukan serta sanjungan kehormatan. Mari, kita sama-sama berlindung kepada Allah dari penyakit hati ini seraya berjanji untuk tidak mengotori dan menambah lagi persoalan-persoalan da'wah. "Ya Allah, bersihkanlah hati ini dari niat selain untuk ridho-Mu. Amin……"
Bukanlah hal yang berlebihan menyebut aktivitas CP sebagai penyakit hati. Hal ini dilatarbelakangi oleh sifatnya yang dapat menghinggapi siapa saja layaknya penyakit menular, tidak peduli apakah kepada yang pemahaman da'wahnya rendah atau kepada yang pemahaman da'wahnya tinggi sekalipun. Bahkan sangat mungkin terjadi, kita yang sedang membaca tulisan ini pernah atau sedang dihinggapi penyakit cari perhatian.
Yang terpenting dari kesemuanya itu adalah bahaya yang dapat ditimbulkan oleh penyakit ini. Seperti kata orang bijak "penyakit fisik mungkin dapat segera diobati, tetapi penyakit hati bila telah bercokol di diri kemana obat hendak dicari". Bahaya yang paling utama yang diakibatkan penyakit CP adalah rusaknya amal da'wah yang sudah dan sedang kita lakukan. Kita tentu ingat sabda Rasulullah Muhammad saw bahwa setiap amal bergantung dari niatnya. Ketika penyakit CP telah hinggap sudah barang tentu aktivitas yang kita lakukan menjadi berubah arah dari rel Ilahiah menuju semata-mata hanya untuk mencari perhatian orang lain, bahkan mencari perhatian lawan jenis. Sehingga tatkala hal ini terjadi, bersiap-siaplah untuk menerima celengan amal yang kosong, atau lebih merugi lagi bila celengan itu berubah menjadi pundi-pundi catatan amal maksiat. Na'udzubillah…..
Bahaya yang berikutnya terkait dengan aktivitas da'wah secara keseluruhan. Maksudnya adalah, sangat mungkin dampak dari penyakit CP itu secara langsung mengotori aktivitas da'wah yang suci. Maka munculah kata-kata tidak sedap terhadap da'wah (bahkan terhadap Islam) lantaran ulah segelintir aktivis yang tidak bertanggung jawab. Sehingga bila hal ini sampai terjadi janganlah berharap da'wah kita akan lagi diterima. Tiada mungkin membersihkan noda dengan air yang kotor.
Oleh karena itu, marilah kita sebagai aktivis da'wah bersama-sama bermuhasabah, menghitung-hitung sekaligus mengevaluasi aktivitas da'wah yang kita lakukan. Bisa jadi selama ini kita hanya mau ikut aksi (demo) bila ada lawan jenis yang hadir. Bisa jadi kita aktif berbicara di rapat-rapat dan aktif di organisasi da'wah hanya demi mendapat julukan serta sanjungan kehormatan. Mari, kita sama-sama berlindung kepada Allah dari penyakit hati ini seraya berjanji untuk tidak mengotori dan menambah lagi persoalan-persoalan da'wah. "Ya Allah, bersihkanlah hati ini dari niat selain untuk ridho-Mu. Amin……"
No comments:
Post a Comment